Kulak Jagung ke Poncol


Hari itu adalah 2 hari lagi menjelang puasa Ramadhan. Tepatnya hari sabtu kami berangkat penuh optimis untuk belanja jagung manis sebelum puasa. Saran dari anak-anak yang dagang juga demikian, mereka juga sedang kejar target sebelum puasa. Karena biasanya kebutuhan makanan pokok akan membengkak menjelang puasa. Sekedar lumayan buat tambahan modal menyambut bulan Ramadhan.

Poncol yang namanya baru saya dengar setelah sekian lama KTP saya adalah Brebes. Kampung yang melewati sungai yang kini sedang dibangun jembatan baru untuk akses jalur lingkar daerah Brebes. Biasa disebut jalur Klonengan yang mana jalannya sangat panjang melewati beberapa kecamatan, termasuk kec. Larangan.

Jalur yang kini lumayan agak bagus untuk akses jalur mudik menuju yang akan melewati beberapa kota setelahnya. Tapi harus hati-hati, jalannya sangat bergelombang. Pernah ada truk gandeng yang oleng. Banyak kuga kecelakaan maut disana. Disarankan jangan terlalu ngebut, tetap pakai aturan, banyak tambalan jalan yang tidak rata, lebih tinggi tambalannya. Mengerikan kalo mobil ngebut mengenai jalan seperti itu.

Dan setelah melewati jalan panjang kami mulai berbelok arah ke poncol, sedikit masuk kedalam dan masuk lagi ke jalan gang sampai mentok, petani jagung poncol sudah menunggu kami sebari membereskan jagung-jagung yang belum masuk kedalam karung "waring".

Seperti biasa bos besar nangkring sambil ngobrol menanyakan perihal lain-lain tentang pertanian. Sambil menunggu jagung selesai di pack semua, penulis mencoba mencoba mengambil beberapa gambar sebagai data untuk kategori gallery. Setelah selesai semua, kami bergegas pulang dan siap megeksekusi jagung untuk diproses menjadi rebusan.

Makanan jagung manis yang banyak khasiatnya ini siap kami edarkan ke pelanggan.

Previous
Next Post »